BALI, CerminDemokrasi.com – Awal Januari tahun 2020 BUMN melakukan terobosan, menjadikan titik keramaian Airport sebagai tempat untuk Etalase kebudayaan Indonesia.
Karena itu Erick Thohir selaku Menteri BUMN melalui jajarannya mengorganisir kegiatan kebudayaan setiap beberapa kali seminggu di titik keramaian di Airport pada saat penumpang datang dan akan pergi.
Menurut Erick Thohir, “Kita ingin masyarakat Indonesia mengingat bagaimana indahnya keragaman budaya kita yang karena suku, bahasa dan agama bangsa Indonesia yang beragam serta wisatawan asing dapat terinspirasi dari budaya Indonesia yang indah ini.”
Lanjutnya Erick Thohir menegaskan, bahwa wisatawan asing di perlihatkan “lokal wisdom” yang sangat menghormati perbedaan, sehingga menjadi sebuah kekuatan.
Namun dalam perjalanannya, pertunjukan kebudayaan ini akhirnya terhenti akibat pandemi covid yang melanda Indonesia bahkan dunia, sehingga dunia wisata pun menjadi sepi dan lesu.
Awal Juni tahun ini ketika badai covid mereda, dengan optimisme seorang Erick Thohir kembali memberanikan diri mengaktifkan kembali Festival Kebudayaan Indonesia di Airport Bali – Ngurah Rai dan di Airport Soekarno Hatta – Jakarta.
“Mari kita jaga Indonesia yang kita cintai ini karena Bhinneka Tunggal Ika, bukan hanya slogan tapi kenyataan yang memang terjadi pada bangsa ini sejak dulu, di tanah air yang kita cintai ini ,” tegas Erick Thohir.
Dan kegiatan festival ini sudah pasti kembali menjadi daya tarik tersendiri, apalagi wisatawan asing ke Bali yang sudah mulai kembali di angka 30 persen meningkat jauh dari sebelum nya dan masyarakat Indonesia sebagai turis lokal sudah kembali di angka 70 persen, dan tentu sangat memotivasi festival budaya ini untuk berjalan kembali, apalagi ini menunjukan kayanya budaya bangsa Indonesia.
(Rsd)